Hobi Baru: Browsing Gratis di Halte Bus!


Sebagai urban yang cari makan di Jakarta tapi tinggal di pinggiran (ya..ya..memang agak jauh dikit deh), membawa kendaraan roda empat ke kantor adalah hal yang melelahkan. Harus berangkat pagi-pagi sekali untuk menghindari macet dan kalau pulang harus repot telpon sana dan sini untuk cari temen seperjalanan agar lolos policy ‘3-in-1’. Kalau ngga dapet, alamat nambah waktu 40-60 menit untuk sampai di rumah karena harus lewat jalan alternatif (Pejompongan, Kemanggisan, gitu deh). Karenanya, shuttle bus adalah solusi paling menarik. Bisa tidur selama perjalanan sehingga badan bisa fresh di kantor. Itung2 nambah kenalan juga. Itu sukanya. Dukanya, jadwal kedatangan bus yang kadang tidak menentu…ya karena traffic di Jakarta kan juga ‘unpredictable’ 😦

Ketidakpastian itu membuat saya harus lebih cepat berada di halte bus yang biasa dilewati kalau tidak ingin ketinggalan bus. Kadang kecepetan, kadang malah nunggunya lama sekali! Tapi, sekarang saya punya aktifitas penghilang rasa jemu: browsing internet via PDA pakai network orang!!! Lho, kok bisa?

Di setiap tempat baru, saya selalu menyempatkan diri menyalakan koneksi wireless PDA saya. Yah, sekedar ingin tahu jaringan siapa saja yang tersedia dan mencoba koneksi. Eh, siapa tahu bisa dipakai … dengan gratis, tentunya!!!

Percaya atau tidak, hampir selalu saya menemukan jaringan yang terbuka bebas (tanpa password) sehingga saya punya kesempatan untuk masuk dan mempergunakan koneksi wireless tersebut dengan leluasa. Saya bisa browsing dengan gratis dengan biaya mereka. Saya pikir, kalau saya mau lebih jauh, mungkin saya bisa masukkan worm/virus ke jaringan mereka … 🙂 Ini bukti bahwa masih banyak juga IT admin yang ‘teledor’ membiarkan security setting pada jaringan Access Point wireless mereka vulnerable. Bad for them, good for me 🙂

Di halte bus tempat saya biasa menunggu bus (somewhere sepanjang Jl. Jend.Sudirman Jakarta Selatan), terdapat beberapa SSID yang terdeteksi oleh PDA saya. Dari jumlah itu, ada satu yang terbuka bebas sehingga saya bisa pakai browsing dan cek email … yah, lumayan deh. Meski rada lelet, tapi jalan kok. Lain kali saya bawa meja, laptop dan nongkrong di sana seharian, hehehe.

Well, itu salah satu kelemahan teknologi wireless, apalagi bila IT admin-nya kurang ‘care’ sama hal-hal seperti itu. Ada beberapa kemungkinan: ngga tahu, tau tapi ngga mau tahu atau mungkin disengaja?

Yang manapun, tetap menguntungkan buat saya!

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.