Privileges sebagai Senior

Pagi ini saya melakukan sebuah kebodohan yang memalukan.

Hari ini saya harus ke kantor, karena jadwal “pakai” kendaraan bentrok dengan istri maka saya putuskan untuk naik shuttle saja. Toh, saya tidak kemana-mana hanya di kantor saja.

Sampai terminal, yang ada hanya shuttle jurusan Mangga Dua. Bolehlah, pikir saya. Nanti saya bisa ganti shuttle ke jurusan Sudirman dengan TransJakarta. Ketika saya tiba, shuttle sudah hampir jalan. Segera saya buka dompet dan menuju loket. Dan …. ternyata, uang di dompet tinggal 9000 yang artinya kurang Rp 2000!

Karena kecerobohan saya, saya meninggalkan semua uang kas yang ada di dompet saya di mobil kemarin. Jika kembali ke rumah, saya akan ketinggalan shuttle ini dan akan terlambat. Hadoh!

Akhirnya saya pergunakan privileges dan pesona saya. Saya sudah pakai shuttle ini sejak tahun 2003, saya kenal semua kenek, sopir dan petugas loketnya. Dengan itu, saya minta “kelonggaran” agar saya bisa bayar kekurangannya besok Senin.

Eh, Alhamdulillah ya … ternyata boleh. Selamatlah saya hari ini.

Jangan diulang.